- Perubahan sosial dan masa transisi yang bergejolak karena krisis moral terjadi di berbagai tempat tidak terkecuali merambah di dunia pendidikan di Indonesia. Sebagai contoh, munculnya fenomena kondisi mental siswa yang sakit dimanifestasikan dengan rasa permusuhan, dalam bentuk tingkah laku yang mengganggu orang tua, guru dan masyarakat luas. Siswa yang sangat agresif di sekolah sering menantang temannya untuk bergulat, merusak fasilitas sekolah, melakukan tawuran, pemerkosaan, dan tindakan negatif lainnya. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang masih dipercaya masyarakat, tentu tidak boleh tinggal diam untuk secara terprogram dan berkelanjutan memaksimalkan tugas pokok, fungsi dan perannya dalam mewujudkan peserta didik yang benar-benar sehat mental dan sekaligus melakukan tindakan preventif dan kuratif untuk mencegah timbulnya gangguan mental siswa.
- Salah satu penguna telepon genggeng yang banyak digunakan masyarakat adalah BlackBerry. Orang-orang berbondong-bondong untuk memilikinya. Para penggunanya terus meng-update berita dengan seri terbaru ponsel ini. Meskipun fitur yang ada pada perangkat ini begitu mengagumkan, efek negatif yang ditimbulkan sama besarnya dengan manfaat yang muncul.
Jacob Franek, koresponden isu-isu kesehatan situs AskMen, mengatakan secara nyata: tidak hanya menimbulkan sakit kepala, BlackBerry mengakibatkan gangguan kesehatan mental. Kok, bisa? Berikut penjelasannya.Sebuah penelitian dari Rutgers University pada tahun 2006 mengemukakan alat komunikasi ini memiliki efek candu. Pemiliknya bisa begitu ketagihan selayaknya pengguna narkoba.
Dengan kemampuan untuk tetap terhubung 24 jam, BlackBerry memicu peningkatan penggunaan internet dan e-mail yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Selain itu radiasi ponsel berpotensial terhadap gangguan kesehatan manusia, mulai dari tumor otak hingga insomnia. - Kecanduan narkoba juga biasa mengakibatkatkan gangguan mental terhadap seseorang. Misalnya, menyendiri, mereka hanya sendirian tanpa perlu berfikir akan teman dan menjadi pendiam. Selain itu akibat penggunaan bahan kimia narkoba dalam jangka waktu panjang akan menggangu sistem kerja syaraf di otak, contohnya glumate adalah neurotransmitter atau syaraf yang berfungsi untuk menangkap pembelajaran, memahami, memori dan perilaku seseorang.
Selasa, 20 Maret 2012
Fenomena dalam masyarakat yang mengakibatkan gangguan Kesehatan Mental
Fenomena yang terjadi dimasyarakat yang mengalami kesehatan mental cukup terutama pada remaja. Berikut contoh-contoh kasus yang menggangu kesehatan mental :
Senin, 19 Maret 2012
Psikologi Kesehatan Mental
Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental) (Yusak Burhanuddin, 1999: 9).
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis).
Kesehatan mental berhubungan dengan bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari, bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain, dan bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis).
Kesehatan mental berhubungan dengan bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari, bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain, dan bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
- Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
- Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
- Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya. belajarpsikologi.com
- Faktor Internal
- Faktor Eksternal
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
Langganan:
Postingan (Atom)