Akulturasi
adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu
kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya
rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga
menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara
Simfoni Semesta Raya.
Faktor-faktoryang
mempengaruhi akulturasi
Terjadinya akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Secara garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
Faktor Intern
Terjadinya akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Secara garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
Faktor Intern
- Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
- Adanya penemuan baru. Discovery --- penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada. Invention --- penyempurnaan penemuan baru. Innovation --- pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat.
- Konflik yang terjadi dalam masyarakat.
- Pemberontakan atau revolusi.
Faktor
Ekstern
- Perubahan alam
- Peperangan
- Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran kebudayaan), akulturasi (pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi).
Faktor-faktor
yang memperkuat potensi akulturasi dalam taraf individu adalah
faktor-faktor kepribadian seperti toleransi, kesamaan nilai, mau
mengambil resiko, keluesan kognitif, keterbukaan dan sebagainya. Dua
budaya yang mempunyai nilai-nilai yang sama akan lebih mudah
mengalami akulturasi dibandingkan dengan budaya yang berbeda nilai.
Psikologi berasal
dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang
merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti
jiwa danlogos berarti
ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan
sebagal ilmu
jiwa.
Istilah psyche atau
jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang
bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat
dimungkiri keberadaannya
Jadi, akulturasi
psikologis adalah
suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan perilaku tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu perilaku
asing. Perilaku asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
perilakunya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur periaku
kelompok sendiri. Singkatnya terdapat perpaduan antara perilaku
sendiri dengan perilaku asing, tanpa menghilangkan unsur perilaku
kelompok sendiri.
Sumber
:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi/
http://www.psychologymania.com/2012/06/faktor-yang-mempengaruhi-akulturasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar